Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 15:35:02【Resep Pembaca】894 orang sudah membaca
PerkenalanTangkapan layar-Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Perta

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyebut pentingnya pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disertai dengan edukasi tentang makanan dan gizi.
Budi mencontohkan salah satu program Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebelum MBG, yakni gerakan edukasi dan pemberian kudapan bergizi untuk siswa (Genius).
"Kegiatan Genius itu dilakukan di 10 provinsi, yang menjangkau 25 ribu siswa di 50 kabupaten. Program itu memang berbeda dengan MBG, yakni memberikan kudapan dengan edukasi, dengan melibatkan dinas pendidikan, dinas kesehatan, pemerintah daerah, dan BPOM untuk menjamin keamanannya, meski berbeda, mungkin ini bisa menjadi contoh edukasi gizi dalam Program MBG," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Budi menjelaskan, penetapan lokus untik Program Genius juga telah menggunakan peta ketahanan dan kerawanan pangan yang selalu diperbarui oleh Bapanas untuk mendeteksi wilayah dengan tingkat malnutrisi tinggi.
Baca juga: Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
"Itu peta yang selalu diperbarui oleh Bapanas ngak hanya di tingkat nasional, tapi juga provinsi, kabupaten/kota, bahkan hingga level kecamatan. Di sana kita bisa tahu area-area mana yang memiliki prevalensi malnutrisi tinggi, jadi kita memprioritaskan wilayah yang memang anak-anaknya kurang gizi," ujar dia.
Program Genius juga mendeteksi anak-anak dengan intoleransi laktosa dan alergi, yang perlu menjadi perhatian bagi BGN maupun petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Aada istilah lactose intolerant, anak-anak yang sudah lama ngak minum susu, jadi begitu minum susu suka diare. Kita juga memengakan mana yang lactose intolerant dan alergi, sehingga harus diperhatikan," tuturnya.
Menurutnya, edukasi tentang gizi bisa menyasar ngak hanya para siswa, tapi juga para petugas SPPG agar mereka bisa lebih memahami pentingnya keamanan pangan.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi sekitar lebih dari 13 ribu unit.
Baca juga: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Baca juga: Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi
Suka(31684)
Artikel Terkait
- Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua
- Kondisi cuaca di Jakarta masih normal
- Bupati Banyumas: Gebyar Pendidikan Non
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
- BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat
Resep Populer
Rekomendasi

CORE: Jelang Natal, pasokan

Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG

Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI

Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat

PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan

KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau

Dietisien rekomendasikan konsumsi jus buah cukup satu gelas per hari

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner